Rhenald Kasali Gembleng Kabiro, Kabag-Kasubbag UIN Malang
Abadi Wijaya Kamis, 18 September 2014 . in Berita . 1869 views
371_renal.jpg

GEMA-Usai pelantikan kepala Biro AUPK, AAK, Kabag dan Kasubbag baru UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, kali ini sebanyak 30 pimpinan tersebut akan digembleng langsung oleh Prof. Rhenald Kasali di rumah perubahannya yang berada di Bekasi.

Rencananya kegiatan pengembangan SDM itu akan dilaksanakan selama tiga hari dan berakhir hingga 25 September 2014.

Kegiatan pengembangan SDM yang disponsori langsung oleh Bank Mandiri itu diharapkan mampu membantu UIN Malang dalam meningkatkan SDM para pimpinan yang ada di UIN Malang. Ketua delegasi peningkatan SDM para pimpinan Kabiro AUPK, AAK, Kabag dan kasubbag, Dr. H. Muhtadi Ridwan menegaskan bahwa kegiatan yang disponsori oleh pihak Bank Mandiri ini tidak lain adalah bentuk kerjasama yang diberikan Bank Mandiri kepada UIN Malang. “Kegiatan seperti ini harus diikuti secara sunguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang maksimal dan memberikan dampak pada produktifitas kinerja kita,” harapnya.

Selama ini, kata dia, UIN Malang terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa, sehingga hal itu memerlukan care customer yang baik. Melalui upaya peningkatan SDM ini diharapkan mempu memberikan perubahan bagi para pemimpin pemegang kebijakan administrai di UIN Malang. “Yang menjadi peserta dalam pelatihan ini tidak lain adalah mereka yang setiap harinya selalu berada di baris depan untuk memberikan layanan baik secara langsung mapun tidak langsung kepada mahasiswa UIN Malang,” ungkapnya.

Sementara itu, Slamet juga menegaskan bahwa, pelatihan ini memang difokuskan pada para manajer saja. Sehingga materi yang akan diberikan oleh Prof. Rhenald Kasali pun akan disesuaikan dengan kebutuhan para leader. Untuk sementara, pelatihan peningkatan SDM ini dimulai dari unsur pimpinan administrasi saja, dan nantinya juga akan ada pelatihan pengembangan SDM dari unsur pimpinan sampai kajur. “kita tidak boleh merasa puas dengan apa yang telah kita hasilkan sekarang, akan tetapi kita harus terus berusaha berkembang untuk menjadi lebih baik lagi,” harapnya. (*)

 

Seklumit Tentang Rumah Perubahan Rhenald Kasali

Berawal dari komunitas tani organik, Rumah Perubahan terus mengembangkan sayapnya. Saat ini, sekitar lima hektar kawasan perkampungan di salah satu sudut Bekasi itu telah disulap menjadi sebuah tempat yang sangat inspiratif. Didirikan oleh Prof. Rhenald Kasali, Rumah Perubahan saat ini ditujukan sebagai wadah pengabdian masyarakat. Sebuah wadah yang dibangun dengan tujuan menjadi contoh social entrepreneurship di Indonesia.

Banyak yang telah dihasilkan oleh Rumah Perubahan. Sebut saja, bahan-bahan pangan organik serta berbagai komoditas ikan seperti lele, patin, bawal, dan gurame. Ada pula tempe yang diproduksi Rumah Tempe di sana. Tak hanya itu, Rumah Perubahan telah melahirkan sejumlah komunitas seperti komunitas pengolah sampah, komunitas entrepreneur modern, dan komunitas penulis perubahan. Menurut Rhenald, Indonesia sebenarnya tidak kekurangan wirausahawan. Kita bisa melihat dan menemukan orang berjualan di mana-mana. “Indonesia tidak miskin jumlah entrepreneur, tapi miskin entrepreneurship,” kata Rhenald dalam acara pembekalan calon peserta Kuliah Kerja Nyata UI di Rumah Perubahan.

Aspek-aspek yang dikembangkan di Rumah Perubahan adalah kemandirian, inovasi, dan orientasi pada hasil dan tindakan nyata. Dengan padang rumput yang asri, kolam ikan, sungai, hutan mini, serta persawahan, Rumah Perubahan telah menjadi tempat melakukan banyak aktivitas. Untuk menikmati fasilitas-fasilitas tersebut, anak-anak yang datang tidak dipungut biaya. Tak sedikit calon wirausahawan, guru, pekerja sosial, pelajar, dan mahasiswa yang pernah mendapatkan pelatihan di sana. “Kita harus menjadi bagian dari solusi,” kata Rhenald lagi.

Lebih lanjut Rhenald menekankan bahwa Rumah Perubahan bukanlah lembaga sosial, tetapi social enterprise. Meskipun melakukan kegiatan-kegiatan sosial, Rumah Perubahan juga mencari keuntungan. Keuntungan yang didapatkan dari Rumah Perubahan ia gunakan untuk membayar gaji pegawai dan melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Rumah Perubahan antara lain menjual bahan pangan organik yang diproduksi di sana serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Saat ini terdapat lebih dari 100 karyawan yang bekerja di Rumah Perubahan. Mereka adalah warga masyarakat yang bertempat tinggal tak jauh dari sana. “Kami menerapkan prinsip korporasi, jadi harus efisien,” ungkap Rhenald.

Tak jauh dari sana, Guru Besar Fakultas Ekonomi UI tersebut bersama istri, Elisa Kasali, juga mendirikan dan mengelola Yayasan Rumah Perubahan. Yayasan Rumah Perubahan menaungi sebuah rumah baca dan menyelenggarakan pendidikan TK-PAUD Kutilang Rumah Perubahan untuk anak-anak keluarga kurang mampu di daerah itu. Lebih lanjut, Rhenald berpesan, untuk menjadi seorang entrepreuner, terutama social entrepreuner, seseorang harus dapat cepat melihat peluang dan solusi dari masalah, selain keberanian dan kemandirian. “Every single problem is opportunity,” pungkasnya. (KHN)

 

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up