Lulusan Fisika bisa Jadi Apa?
Abadi Wijaya Jumat, 17 Oktober 2014 . in Berita . 3499 views

 396_fisika.jpg

 GEMA-Kuliah (bukan) dunia fantasi, tema yang disampaikan Hasanuddin Abdurrahkman pada kuliah tamu di Jurusan Fisika UIN Maliki Malang (14/10).

Kuliah tamu tentang entrepeneurship ini diadakan dengan tujuan agar mahasiwa fisika tidak kebingungan setelah lulus nanti, alumni Fisika bisa jadi apa?. Pada kuliahnya, Hasanuddin menegaskan bahwa kuliah bukanlah fantasi, jika mahasiswa melakukan hard learning.

Alumni Tohoku University, Sendai Jepang ini juga memberi tips pada para mahasiswa Fisika, “untuk menembus dunia kerja, kita juga harus menguasai learning capability, kompetensi dasar, komunikasi terutama dengan bahasa asing, organisasi dan perilaku karena kalau kita sudah di dunia kerja kita dituntut untuk menjadi problem solving, kalau kita tidak mempunyai bekal tersebut, bisakah kita menjadi problem solving?”. General Manager PT. Toray Industries ini juga mengingatkan bahwa perbandingan antara mahasiswa yang lulus kuliah dengan yang mendapat pekerjaan adalah 1:7, jadi tips dari beliau dangan diperlukan dalam hal ini.

Selain memberikan tips-tips kepada para peserta kuliah tamu, Hasanuddin juga memberikan motivasi dengan menceritakan kisah masa kecilnya yang sangat miskin, dan sangat bercita-cita ke luar negeri. Sehingga beliau sangat bekerja keras untuk bisa menguasai Bahasa Inggris. Hasanuddin juga memberikan motivasi agar mahasiswa terus menerus belajar, karena apabila sudah di dunia kerja, ilmu yang dipakai dari kuliah hanya 10%.

Selain Hasanuddin, Drs. Mokhammad Tirono, M.Si juga diundang untuk memberikan motivasi dan kuliah entrepeneurship kepada mahasiswa. Dosen jurusan Fisika yang merupakan direktur sebuah perusahaan ini mengaitkan pola pemikiran fisika dengan realitas. Seperti pola pemikiran fisika klasik adalah materialistik yaitu segala sesuatu dapat dihitung namun kenyataannyaberbanding terbalik, tidak semua bisa dihitung dengan angka matematika, pola pemikiran kuantum adalah probabilistik yaitu kemungkinan, dan pola pemikiran teori Relativitas yaitu tergantung kerangka acuan, dimana kita harus mengacu agar memperolah suatu keberhasilan. (plp)

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up