Abdullah Cerahkan Posdaya Gedangan
Abadi Wijaya Selasa, 11 Agustus 2015 . in Berita . 2410 views
696_posdaya-gedangan.jpg
Pencerahan: Abdullah Sam memberikan pencerahan kepada seluruh peserta Posdaya KKM UIN Maliki di Masjid Jami’ Gedangan

GEMA-Nama Abdullah Sam semakin populer dikalangan pelaku Posdaya di Indonesia. Bayangkan saja alumnus Fakultas Psikologi ini telah menjadikan Posdaya di Masjid al Amin Sumber Pucung Kabupaten Malang menjadi jujukan para penggerak aktivitas masjid, akademisi, organisasi pemuda, bahkan para pejabat pemerintah.

Tak terkecuali tetangga desanya Gedangan yang menjadi lokasi Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Posdaya berbasis masjid UIN Maliki Malang mengundangnya untuk memberikan pencerahan akan pentingnya keberadaaan Posdaya di Masjid Jami Darussalam Gedangan (08/08).

Kegiatan yang digagas oleh para mahasiswa KKM di wilayah Gedangan ini dihadiri oleh para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), ta’mir masjid se-Kecamatan Gedangan, para pengurus Posdaya dan Mahasiswa KKM.

Basit yang didaulat memberikan sambutan pertama mewakili para DPL mengatakan bahwa keberadaan Posdaya ini bermanfaat sekali bagi masyarakat. “Di Gedangan ini banyak sekali potensi-potensi yang bisa digali untuk digunakan secara maksimal, namun warga belum maksimal memanfaatkannya,” ujar dosen Fakultas Tarbiyah ini.

Senada juga dikatakan Abdullah Sam, pengasuh Pesantren Rakyat ini, Posdaya benar-benar sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Kegiatan ini bisa mencetak orang menjadi kaya-raya”, tegas alumnus MAN 1 Malang ini. Menurutnya Posdaya itu adalah forum silaturrohim untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat kegiatan ummat, ekonomi, sosial, kesenian dan lain-lain. Kemudian Ia mencontohkan Sumber Pucung yang tak lain adalah tempat dimana ia hidup saat ini disulap menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dalam berbagai sektor. Hal itu terdorong berkat adanya Posdaya KKM UIN Maliki yang mendorongnya hingga mendirikan Pesantren Rakyat.

Padahal saat itu kata Abdullah , didaerahnya terkenal dengan sebutan ”daerah hitam”, pasalnya berbagai macam kegiatan maksiat menjadi makanan sehari-hari warganya seperti berjudi, mabuk, dan praktek prostitusi. Namun saat ini tambahnya, semuanya berbalik seratus delapan puluh derajat dalam tempo empat-lima tahun, Posdaya Masjid al Amin Sumber Pucung menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.

Bahkan lanjutnya, tidak kurang 8000 masyakarat sekitarnya telah berubah profesi dan menikmati hasil usahanya. “Saya ajak masyarakat melalui Posadaya untuk mendirikan beragam usaha seperti Kelompok Usaha Mandiri (KUM)”,jelasnya.  Dalam KUM ini kata Abdullah, banyak sektor yang dilakukan seperti mendirikan usaha bajak mesin, perajang tembakau, pabrik batako, budidaya jamur,  pembibitan, peternakan kambing, kampung Inggris, dan pengembangan LSM.

Kata Abdullah kegiatan tersebut semuanya sudah menghasilkan puluhan juta rupiah. “Jadi kalau Posdaya benar-benar serius, ya seperti ini jadinya, menghasilkan uang”, tegas bapak yang suka ceplas-ceplos ini.

Lantas apa yang menjadi kunci keberhasilan Posdaya di Masjid al Amin? Beliau pun hanya menjawab 3 S, yaitu Srawung, Srawung, Srawung (selalu berinteraksi, red).

Hal yang sama juga dilontarkan M. Anwar Firdausy, salah satu DPL UIN Maliki ini mengatakan menarik sekali apa yang dijelaskan Abdullah, hal itu semoga bisa menjadi inspirasi Posdaya di Gedangan.[dz]

 

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up