Daftar Penulis: Abadi Wijaya


Dukung Mahasiswa Lanjutkan Studi di Luar Negeri, UIN Malang Gelar Turkish Scholarship Talk
Rabu, 27 Maret 2024 . in Berita . 61 views
7037_sch.jpg

HUMAS UIN MALANG | Membuka gerbang peluang bagi para mahasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri, UIN Malang menyelenggarakan kegiatan Turkish Scholarship Talk pada Rabu (27/03). 

Kegiatan yang diselenggarakan di ruang pertemuan lantai tiga gedung rektorat UIN Malang ini menghadirkan pemateri yang luar biasa, Tubagus Baqiyatullah Nashiruddin Albanna, yang kerap disapa Kak Alba. Beliau merupakan Sekertaris Konsulat Kehormatan Indonesia - Turki tahun 2022-2024. Adapun peserta kegiatan ini adalah para mahasiswa UIN Malang dari berbagai fakultas, termasuk para awardee Student Exchange by PMU UIN Malang tahun 2023, yang dikoordinasi oleh Kantor Urusan Internasional dan PMU UIN Malang. 

Turkish Scholarship Talk dibuka secara langsung oleh Zainur Rofiq, M. A., yang mewakili Wakil Rektor 4 Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga dan para pimpinan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini bermanfaat dan dapat membuka wawasan para mahasiswa. "Kami harap nantinya para mahasiswa setelah menyelesaikan studi di UIN Malang dapat melanjutkan studi di luar negeri, salah satunya di Turki ini," harapnya. 

7038_sch.jpg

Dalam acara inti, yaitu pemaparan informasi studi di Turki oleh Kak Alba, dimoderatori oleh Ulfa Masamah, M. Pd., selaku staff PMU UIN Malang. Dalam pemaparannya, Kak Alba memberi informasi tentang program beasiswa dan non-beasiswa untuk studi di Turki dan juga informasi terkait tahapan-tahapan awal yang perlu dilakukan untuk studi di luar negeri. "Yang pertama _research_ dulu, jadi kita cari tahu dulu seputar kuliah di luar negeri. Setelah itu, baru kita pilih program yang ingin kita daftar dan penuhi persyaratannya," paparnya. 

Program-program beasiswa studi di Turki yang beliau sebutkan antara lain Turkiye Burslari, Bilikent University Scholarship, dan lain-lain. Selain itu, beliau juga memberikan informasi terkait program-program short course yang dapat diikuti olah mahasiswa selama liburan perkulihan. 

7039_sch.jpg

Peserta tampak menyimak dengan seksama dan aktif bertanya di sesi tanya jawab. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa UIN Malang memiliki semangat dan antusiasme yang tinggi untuk melanjutkan studi di luar negeri.

 

Reporter: Nyiur Salsabila

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
DWP UIN Malang Peringati Nuzulul Qur'an: Internalisasi nilai-nilai Qur'ani dalam Keluarga
Rabu, 27 Maret 2024 . in Berita . 73 views
7034_dwp.jpg


HUMAS UIN MALANG-Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang diketuai oleh Dra. Hj. Shofiyah Zainuddin kembali menyemarakkan bulan Ramadan dengan memperingati Nuzulul Qur'an di gedung Halaqah, pada Rabu, 27 Maret 2024. Acara yang mengusung tema "Internalisasi nilai-nilai Qur'ani dalam Keluarga" ini bertepatan dengan tanggal 17 Ramadan 1445 H, di mana Al-Qur'an turun pada bulan suci ini.
Dalam sambutannya, Ketua DWP mengajak seluruh anggota DWP bisa menghadirkan Al-Qur'an dalam rumah tangga sebagai tanda keagungan bulan Ramadan tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga merupakan kewajiban bagi umat Muslim untuk menghiasi rumah dengan lantunan bacaan Al-Qur'an. "Selain itu, nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an pun patut diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari," ajaknya.

7036_ibu.jpg


Untuk memperdalam pemahaman akan nilai-nilai Al-Qur'an, DWP UIN Malang telah mengundang Mudirul Makhad al Aly Kiai Ahmad Izzuddin, M.H.I sebagai pembicara dalam acara Nuzulul Qur'an ini. "Semoga kegiatan ini diharapkan akan memberikan wawasan yang mendalam bagi para peserta," harap Ibu Shofiyah.
Mengakhiri sambutannya, Ketua DWP juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota DWP UIN Maliki Malang yang telah kompak dan aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan di bulan suci Ramadan ini, termasuk kegiatan bazar sembako murah pada 3 Maret 2024. "Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah dan ridhonya kepada kita semua," doanya sembari diamini seluruh anggota DWP yang hadir.
Dalam ceramahnya Kiai Ahmad Izzuddin mengajak seluruh anggota DWP yang hadir untuk kembali mengingat sejarah penting yang terjadi pada bulan suci Ramadan mulai dari turunnya Al-Qur'an hingga wafatnya sayidah Khodijah istri baginda Rasulullah. "Ini merupakan gambaran kehidupan di dunia, ada kebahagiaan dan juga ada kesedihan," jelasnya.

7035_yoi.jpg


Kejadian ini tentu bisa diambil pelajaran bagaimana ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an bisa di internalisasi kan dalam kehidupan keluarga. "Khususnya generasi sekarang ini generasi yang sangat rapuh sekali, dan ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk mendidik mental dan menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah," ajaknya.
Beliau juga menjelaskan bahwa Iman itu berkaitan dengan perasaan dan akal, sedangkan taqwa itu berkaitan dengan perilakunya. Oleh karena itu, tugas orang tua mendidik anak-anak nya harus bisa mendekatkan mereka kepada iman dan taqwa kepada Allah SWT. "Saya yakin ibu dharma wanita UIN Malang bisa melaksanakan ini dengan penuh cinta kasih yang luar biasa," paparnya.

Lebih Lanjut »
Pelantikan Ketua ORMAWA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2024
Selasa, 26 Maret 2024 . in Berita . 97 views
7030_ormw.jpg

HUMAS UIN MALANG - Segenap Ketua ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2024 resmi dilantik pada hari Selasa 26/03/2024 oleh bapak Zainuddin, M.A selaku Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 

Kegiatan pelantikan yang berlangsung di Gedung Rektorat UIN Malang lantai 1 ini dibuka dengan pembacaan surat keputusan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tentang ketua terpilih DEMA Universitas, SEMA Universitas, DEMA Fakultas, SEMA Fakultas dan Ketua UKM Tahun 2024. 

7033_ormw.jpg

Kegiatan dilanjutkan dengan pengucapan sumpah/janji sekaligus pelantikan Ketua ORMAWA UIN Malang oleh bapak Zainuddin dan diikuti oleh seluruh peserta yang dilantik. 

Rektor UIN Malang berharap kepada para ketua ORMAWA agar bisa menambah kualitas kampus yang sudah bertaraf internasional dan bisa melahirkan mahasiswa yang berprestasi. Para mahasiswa yang dipercaya sebagai ketua harus bisa membina organisasi dengan baik sehingga SDM dan Institusi bisa menjadi unggul dan berkualitas.

7031_ormw.jpg

“Selamat dan sukses atas dilantiknya saudara, semoga amanah yang diembankan kepada saudara bisa dijalankan dengan baik. Saya berharap kalian semua selaku Ketua ORMAWA harus bersinergi dengan para pimpinan dan bisa menciptakan prestasi baik di bidang seni atau olahraga,” harapnya. 

 

 

Reporter: Sulpadli

Fotografer: Ariel

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
Koordinasi Pendirian Fakultas Teknik UIN Malang Menuju Tahap Persiapan Matang
Selasa, 26 Maret 2024 . in Berita . 140 views
7027_ft.jpg

HUMAS UIN MALANG | Sebagai bentuk tindak lanjut dari rapat yang telah dilaksanakan sebelumnya, rapat koordinasi pendirian Fakultas Teknik UIN Malang dilaksanakan pada hari Selasa (26/03).

Rapat ini dihadiri oleh Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA., Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M. Ag., Wakil Rektor 4 Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Dr. H. Isroqunnajah, M. Ag., Kabiro AAKK, Dr. H. Barnoto, M. Pd., Kabiro AUPK, Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M. Pd., PMU UIN Malang, Sekretaris Senat UIN Malang, LPM, serta beberapa pihak lainnya.

7029_ft.jpg

Agenda rapat koordinasi ini diawali dengan pemaparan hasil rapat pendirian Fakultas Teknik yang telah dilaksanakan oleh Kabiro AAKK UIN Malang, Dr. H. Barnoto, M. Pd. I. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa revisi naskah akademik Fakultas Teknik sudah on process dimasukkan ke siakad. Adapun kuota dosen di PDDikti belum terpenuhi, Teknik Elektro masih belum terisi, Teknik Mesin baru terisi 2 orang, dan Teknik Lingkungan baru terisi 1 orang. Beliau juga menyampaikan bahwa NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) yang menjadi salah satu hal yang harus dipenuhi dalam pendirian Fakultas Teknik juga sudah dalam proses. 

Di samping itu, beliau juga menyampaikan bahwa pihak developer Kampus 3 UIN Malang belum mengizinkan penggunaan gedung Ar-Rahim sebelum selesai pembangunan. "Yang boleh dipakai hanya ITC dan Dormitory," jelasnya.

7028_ft.jpg

Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA., menyampaikan beberapa hal dalam rapat koordinasi ini. Beliau menyampaikan bahwa UIN Malang telah memiliki 18 program studi umum, yang pada jalur SNBP ini sudah ramai peminat. "Alhamdulillah Teknik Lingkungan peminatnya sudah terdapat 2 kelas, dan Teknik Informatika sudah 300-an. Kedokteran dan Psikologi juga ramai, ini baru SNBP," paparnya.

Terkait pendirian Fakultas Teknik ini, beliau menyampaikan agar segera dipersiapkan segala sesuatunya, termasuk sarana dan prasarana serta struktur organisasi. Semoga pendirian Fakultas Teknik UIN Malang dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di bidang teknik di Indonesia, serta meningkatkan reputasi UIN Malang sebagai kampus unggul bereputasi Internasional.

 

Reporter: Nyiur Salsabila

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
Menuju 1000 Buku: Workshop Penulisan Buku Ajar Dosen FITK UIN Malang
Selasa, 26 Maret 2024 . in Berita . 84 views
7021_buku.jpg
Workshop Penulisan Buku Ajar Dosen FITK

HUMAS UIN MALANG - Dalam upaya meningkatkan standar pembelajaran yang berkualitas dan mendukung program 1000 buku, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) menggelar workshop penulisan buku ajar bagi para dosen (26/3). Sebelumnya, FITK telah menjadi penyumbang terbesar artikel dan e-book.

Mengusung tema "Peningkatan Literasi Dosen Melalui Penulisan Buku/E-Book Referensi/ Ajar," workshop ini dihadiri oleh puluhan dosen FITK yang antusias untuk memperdalam keterampilan menulis buku ajar yang berkualitas. Materi workshop diisi oleh Dr. Hayat, S.A.P., M.Si. dan Epik Finilih, S.Si., M.Hum. yang profesional di bidang penulisan, editorial, dan penerbitan.

 

7022_buku.jpg
Dekan FITK dalam Workshop Penulisan Buku Ajar Dosen FITK

Dekan FITK, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd., mengutarakan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk membangun konsep dasar berpikir dan menulis, "penting untuk membangun pengetahuan awal tentang fakta, integrasi, dan aktivasi pengetahuan." Workshop ini juga dilakukan atas program 1000 buku, "Mudah-mudahan, apa-apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi pembaca."

7023_buku.jpg
Rektor UIN Malang dalam Workshop Penulisan Buku Ajar Dosen FITK

Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, M.A., sangat mendukung workshop Penulisan Buku Ajar Dosen FITK. "Modal pendidik tidak lepas dari Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat). Pendidik yang baik haruslah memiliki referensi seluas dan serelevan mungkin, yang mana hal ini menuntut untuk banyak membaca dan menulis." 

Beliau juga mendorong penelitian yang komprehensif berdasarkan fenomena yang terjadi. Hal ini bukan perkataan semata, beliau nyatanya rutin mengirim artikel opini ke media koran nasional. "Menulis adalah bagian dari hidup kita, hidup seorang dosen," pungkasnya.

 

Reporter & Fotografer: Raalins W

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
Melalui Sahur Bersama, Dr. (HC) Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid Ajak Perkuat Persatuan dan Kesatuan
Senin, 25 Maret 2024 . in Berita . 99 views
7015_shr.jpg

HUMAS UIN MALANG | Bulan Ramadhan 2024 ini, Istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah, kembali mengadakan kegiatan Sahur Keliling, kali ini bertepatan di Aula Rektorat Lt.5, UIN Malang, Senin, (25/3/24).

Dalam acara sahur bersama ini, mewakili Rektor UIN Malang, Wakil Rektor 4, Dr. KH. Iaroqunnajah M.Ag, menyampaikan ungkapan bangganya atas kehadiran Dr. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid di Kampus UIN Malang. "Kami mengucapkan terima kasih banyak atas kedatangan Bu Nyai di kampus ini," ungkapnya.

Dr. (HC) Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dalam ceramah dan dialog kebangsaan, beliau menyampaikan hikmah dari Puasa Ramadhan. Beliau mengatakan bahwa puasa mengajarkan kita akhlak dan budi pekerti yang leluhur.

"Kesabaran, kejujuran, saling tolong menolong, saling menghargai, dan saling mengasihi ialah akhlak dan budi pekerti luhur," tuturnya.

7016_shr.jpg

Dalam dialog kebangsaan tersebut, beliau juga menjelaskan bahwa sebagai warga negara Indonesia yang tediri dari beragai agama, suku, dan keberagaman, kita tidak boleh saling menjelekkan dan menjatuhkan karna hakikatnya kita adalah saudara dan rakyat Indonesia. 

"Persatuan dan kesatuan bangsa harus dipertahankan sebaik-baiknya karna ini adalah pilar utama tegaknya Negara Republik Indonesia" jelasnya. Dengan adanya sahur bersama ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan, persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia.

 

Reporter: Rizki Ramadhani Pratama

Fotografer: Ariel Alvi

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
Rektor UIN Malang dan Para Tokoh Lintas Agama Dialog Kebangsaan Bangun Karakter Masyarakat
Minggu, 24 Maret 2024 . in Berita . 135 views

 

7017_rektor.jpg
SHARING: Rektor UIN Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA saat menjadi pemateri dalam dialog kebangsaan yang mengusung tema “Membangun Karakter Masyarakat Indonesia yang Berkebinekaan Menuju Indonesia Maju” pada hari Minggu (24/3/2024).

 

HUMAS UIN MALANG - Rektor UIN Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA hadir menjadi salah satu pembicara dalam dialog kebangsaan yang digagas oleh Radio Republik Indonesia bekerjasama dengan Pondok Pesantren Sunan Pendanaran Yogyakarta pada hari Minggu (24/3/2024). Dengan mengusung tema “Membangun Karakter Masyarakat Indonesia yang Berkebinekaan Menuju Indonesia Maju”, dialog kebangsaan ini diharapkan bisa menjadi katalisator pembangunan karakter masyarakat supaya lebih kuat lagi .

Berbagai tokoh lintas agama turut memberikan wawasan kebangsaan yang multikulural.  Masyarakat Indonesia yang majemuk membutuhkan rasa kebinekaan yang tinggi. Dengan memahami kebinekaan secara utuh, kehidupan berbangsa dan bernegara dalam masyarakat akan jauh dari potensi konflik sosial.

Menurut Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (UI), Satya Arinanto, persoalannya ada pada  kebinekaan yang belum berjalan baik sejak lama, "membangun di atas dasar yang masyarakat homogen itu jauh lebih mudah ketimbang masyarakat yang sangat heterogen”. Atas dasar itulah masyarakat Indonesia lebih mudah tersulut pada isu-isu yang bersifat SARA hingga menuju pada intoleransi dan persekusi. Pentingnya penguatan pendidikan karakter juga internalisasi nilai Pancasila harus lebih digalakkan oleh pemerintah. 

7018_dia.jpg

Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Prof. Satya yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Wapres RI, Prof. Zainuddin juga melihat kondisi bahwa saat ini manusia semakin tidak peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu diperlukan kesadaran akan pentingnya karakter. Melalui tri pusat pendidikan karakter yang terdiri dari tiga komponen,  yaitu relasi manusia dengan Tuhannya (hablun min Allåh), relasi manusia dengan sesama manusia (hablun min al-nās) dan relasi manusia dengan alam semesta (hablun min al-’ālam). Inilah etika universal yang lebih dari sekadar masalah sopan santun. Konsep ini sejalan dengan perintah Tuhan dalam surat al-Qashash: 77 yang dapat dijelaskan makna kandungannya secara ilmiah, yaitu bahwa secara teologis, manusia diperintahkan oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya, dan pada saat yang sama juga harus mencari kehidupan (bekerja) di dunia.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, maka negara akan menjadi gemah ripah loh jinawe. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka harus dimulai dari pembangunan kampung yang baik (smart village). Indikator kampung yang baik adalah: aman, tenteram guyub-rukun, taat asas, lingkungan yang bersih, asri dan makmur warganya, dan untuk mencapai kampung yang baik tersebut, maka harus dimulai dari keluarga yang baik (smart family). Indikator dari keluarga yang baik adalah adanya rasa aman, tenteram dan sejahtera, penuh kasih sayang dan harmonis. Inilah yang disebut dengan tri pusat pendidikan kewarganegaraan, yaitu negara (baldah), kampung (qaryah) dan keluarga (zurriyah).

Kesetaraan dan keadilan dalam kehidupan bernegara bukan ditentukan oleh profesi, etnis, suku, atau agama melainkan sebagai diri pribadi. “Saya hadir tidak mewakili Khong Hu Chu atau ketua Matakin, namun datang sebagai pribadi, maka dari itu tidak ada mayoritas maupun minoritas dalam konteks kebangsaan” ujar Ketua Umum Matakin, Xs Budi S. Tanuwibowo. Merujuk pada prinsip yang disampaikan oleh Kongzi, ada 3 prinsip dasar yang harus kita lakukan yaitu pertama, apa yang tidak dinginkan terjadi pada diri sendiri janganlah dilakukan pada orang lain. Kedua, apabila diri ingin dihargai, berusahalah terus mengasah diri dan menghargai orang lain. Dan yang ketiga, bila diri ingin maju, maka bantulah orang lain agar maju. Persatuan Indonesia tidak dibentuk hanya dengan retorika, melainkan sampai terwujud nyata. Sehingga nilai kebinekaan dalam Pancasila harus diejawantahkan dalam bentuk aksi kita di kehidupan sehari-hari. 

7020_kew.jpg

Syarat menuju Indonesia maju adalah sikap kita yang tidak ke kanan maupun ke kiri tetapi menegakkan Indonesia dan menjaga ideologi Pancasila  dengan cara-cara yang inovatif nan kreatif sehingga Pancasila dapat lebih membumi dan dipahami secara sederhana. Pengimplementasian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan pentingnya upaya kita untuk memperkokoh bangsa dan menekankan  pentingnya Pancasila sebagai kesepakatan bersama bangsa, tutur Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya yang saat ini juga menjabat sebagai ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia.

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menekankan pentingnya penghayatan iman yang otentik akan transformasi pribadi dan institusi guna mewujudkan kesejahteraan bersama. Jika tidak ada transformasi pribadi, maka transformasi institusi tidak bisa terjadi. Yang berkelahi akan tetap berkelahi, yang bersaing saling mengalahkan akan tetap saling mengalahkan. Tetapi kalau terjadi transformasi pribadi, yang tadinya berkelahi menjadi bekerja sama, yang tadinya memikirkan kepentingan sendiri, mementingkan kepentingan bersama.”

Kardinal Suharyo juga mempertanyakan proses transformasi bangsa ini yang berjalan sangat lamban. Ia pun menyebut korupsi dan kebenaran yang sering ditutupi sebagai dua dari sekian banyak penyebab. Zaman berubah, Sekarang ini kita – kata para cerdik pandai – berada di zaman pasca kebenaran. Post-truth. Rumusannya kalau dulu ‘saya berpikir maka saya ada,’ sekarang ini – pada zaman pasca kebenaran – ‘saya berbohong maka saya ada.’ Mengerikan sekali. Oleh karena itu maka jangan heran kalau banyak hoaks di media sosial. Tetapi yang paling mengerikan adalah kalau kejahatan dicoba ditutup-tutupi untuk kepentingan yang tidak terpuji.” 

Sampai saat ini media sosial masih menjadi sarana mudah penyebaran informasi palsu atau hoax dan isu suku agama ras dan antar golongan. Sekretaris Eksekutif bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pdt.Jimmy Sormin, MA, mengungkapkan kebiasaan netizen yang sering kali mendahulukan kecepatan menanggapi dan merespons suatu narasi dengan mengesampingkan fakta benar dan salah. Menurutnya, para pengguna gadget atau media sosial perlu didorong ketika menyampaikan narasi-narasi kepada publik adalah narasi yang sifatnya bukan destruktif. Tapi narasi konstruktif yang bersifat mendidik, membangun dan memotivasi.

Sementara itu, Prof. Zainuddin melihat era banjir informasi saat ini menjadi sebuah ironi. Di satu sisi masyarakat diuntungkan dengan masifnya informasi yang beredar secara cepat, murah, dan mudah diperoleh. Namun pada sisi yang lain  memunculkan dampak negatif dan segregasi sosial di masyarakat. Kunci yang terpenting adalah filter informasi di level masyarakat karena bagaimanapun saat ini masyarakat tidak hanya sebagai konsumen informasi tetapi juga bisa menjadi produsen informasi sekaligus agen penyebar informasi.

Akses menuju dunia maya melalui penggunaan media sosial (medsos) menjadi sangat krusial, karena secara intensif digunakan oleh semua generasi. Karakteristiknya sebagai media masspersonal, membuat media sosial dapat merengkuh audiens dalam jumlah banyak, pun digunakan sebagai pembentuk opini publik yang bernilai positif demi kerukunan antar umat beragama.

Kepala Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya, Dr. Moch. Fauzi Said, M.Si mengatakan bahwa pengelolaan media sosial sebagai upaya pengukuhan toleransi di tengah heterogenitas masyarakat tak boleh berhenti. Ia harus terus digenjot, mengingat ancaman intoleransi sendiri berpotensi tersebar luas di media sosial.

7019_log.jpg

Respons terhadap isu keragaman seringkali didasarkan pada opini, kecurigaan, atau kesalahpahaman daripada pengetahuan yang akurat berbasis riset. Akibatnya, tidak jarang potensi kekerasan bukan hanya tidak bisa dicegah, tetapi bahkan upaya menangani konflik keagamaan justru melanggengkan masalah. Terciptanya toleransi dan kerukunan antarumat beragama, selain dipengaruhi oleh faktor keteladanan sejarah dan modal kultural berupa kearifan lokal, juga diperkuat dengan modal struktural berupa agen- agen kerukunan seperti lembaga- lembaga penjaga tradisi dan FKUB yang saling bahu membahu dalam menjaga dan menciptakan kerukunan. 

Jika menilik kebijakan-kebijakan keagamaan yang ada, yang berlaku secara nasional justru dinilai kerap menimbulkan konflik. Wacana pencatatan nikah seluruh agama terpusat di Kantor Urusan Agama (KUA) perlu dikaji kembali bersama seluruh elemen. Pengaturan pembagian pencatatan nikah yang berlaku sejak Indonesia merdeka yakni Muslim di KUA dan non Muslim di Pencatatan Sipil selain mempertimbangkan toleransi juga sudah berjalan baik, tanpa masalah dan penolakan yang berarti. Maka usulan Menag itu jadi ahistoris dan bisa memicu disharmoni ketika semua sudah settle. Faktor sejarah terkait pembagian pencatatan pernikahan itu harusnya dirujuk, agar niat baik Menag tidak malah offside atau melampaui batas. Apalagi soal menjadikan KUA sebagai tempat pencatatan nikah bagi semua Agama yang berdampak luas dan melibatkan semua umat beragama belum dibahas.

Pdt.Jimmy Sormin, MA menambahkan bahwa selama ini dialog-dialog antar umat beragama masih elitis dan belum tersalurkan pada masyarakat. "Apa yang harus kita cari adalah kesamaan agar tumbuh kebersamaan. Tokoh agama diharapkan tampil sebagai fasilitator dalam meminimalisir segala bentuk konflik yang terjadi. Setiap kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan petunjuk dan pedoman kehidupan yang menyejukkan hati serta sedikit banyak ikut menentukan kebijakan di masyarakat. 

Tokoh agama merupakan figur yang dapat diteladani. Mereka memiliki peran strategis sebagai agen perubahan sosial dan mampu memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang toleransi intern umat beragama maupun antar umat beragama. 

Penulis: Uswatun (Staf Rektor)

Lebih Lanjut »
Matangkan Bekal Pengajaran Lapangan bagi Mahasiswa, Prodi PAI Terjunkan Tim Pondok Ramadan di SDN Lowokwaru 3 Kota Malang
Minggu, 24 Maret 2024 . in Berita . 151 views
7012_pai.jpg

HUMAS UIN MALANG – Bulan Ramadan menjadi momok penting bagi mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang. Pasalnya tahun ini, prodi PAI kembali mendapat tawaran dari SDN Lowokwaru 3 Kota Malang setelah tahun lalu juga turut menyukseskan rangkaian kegiatan Pondok Ramadan dengan mengajar di sekolah.

Kepala Sekolah SDN Lowokwaru 3 Kota Malang, Anis Yuniati menyampaikan terima kasih atas bantuan mahasiswa UIN Malang. "Kami berterima kasih kepada teman-teman mahasiswa karena sangat terbantu dengan adanya mahasiswa yang mau belajar mengajar di sini,” tandasnya.

Sementara itu, Mujtahid (Kaprodi PAI) mengatakan bahwa pihaknya siap jika ada kesempatan lagi diminta untuk mengirimkan mahasiswa dalam rangka saling belajar di sekolah. “Kami terbuka untuk bekerja sama dalam hal pembelajaran bagi mahasiswa kami, karena jam terbang juga sangat penting untuk menambah pengalaman, khususnya pengalaman mengajar,” tegasnya.

7013_pai.jpg

Kegiatan yang berlangsung Selasa hingga Jumat (19-22/3/2024) itu sebagai ajang latihan dan pengajaran para mahasiswa sekaligus mengisi waktu dengan kegiatan yang produktif. Di mana, PAI menurunkan tim yang berisi 10 mahasiswa semester akhir, diantaranya, Nafa Nabilah (koordinator), Latifatuz Zahro, Rohmatul Azizah Zaituni, Abi Lazkar Amar Makrufi, A. Adib Dzulfahmi, Rizal Khoirul Umam, Sulthan Fathani Elsyam, Tania Nafida Aimmah, Fita Azkiyatur Rofi’ah, Nihayatus Sa’adah, dan Azida Nurrohmah.

Nafa Nabilah selaku koordinator mahasiswa mengatakan meski mereka yang diturunkan adalah mahasiswa semester akhir, tak membuat mereka kesulitan karena proses ini sangat bermanfaat sebagai bekal menyiapkan mental calon pendidik dan pematangan dari hasil studi.

Melalui Hasyim, guru sekaligus ketua panitia Pondok Ramadan SDN Lowokwaru 3 menceritakan jika sebelumnya dia telah menghubungi Mujtahid (Kaprodi PAI) untuk berkenan mengirimkan kembali mahasiswanya untuk mengajar di bulan Ramadan. “Seperti tahun lalu, kami mengajukan permohonan kepada Pak Mujtahid agar mahasiswa PAI bisa mengisi (kegiatan mengajar) di sini,” katanya.

7014_pai.jpg

Hasyim menambahkan, hadirnya mahasiswa kegiatan Pondok Ramadan ini menggugah semangat siswa. Pasalnya, seluruh siswa (kelas 1-6) tampak antusias mengikuti kegiatan, mulai dari pembelajaran dengan materi-materi Ramadan meliputi materi puasa, zakat, salat idul fitri, dan tadarus al-qur’an hingga salat tarawih berjamaah di musala. “Alhamdulillah Pondok Ramadan tahun ini anak-anak ikut senang dan aktif karena didampingi kakak-kakak mahasiswa UIN Malang. Harapannya agar para siswa bisa lebih paham ilmu agama," imbuhnya. 

Terakhir, dia berharap kedepannya antara sekolah dan kampus dapat bersinergi dan kerja sama kembali agar silaturahim tetap terjaga, “Harapannya ke depan kerja sama antara pihak sekolah dan PAI UIN Malang bisa terus berlanjut," tutupnya. (sf)

 

Reporter dan Fotografer: Sulthan Fathani Elsyam

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
Kokohkan Karakter Kebangsaan pada Mahasiswa, UIN Malang Gelar Sosialisasi Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila
Jumat, 22 Maret 2024 . in Berita . 137 views
7006_pncs.jpg

HUMAS UIN MALANG - Salam Pancasila! Begitulah simbol persatuan bangsa yang menggema di Gedung Sport Center UIN Malang pada Jumat, 22 Maret 2024. 

UIN Malang menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila, melalui bedah buku "Islam dan Pancasila Perspektif Maqashid Syariah," karangan Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph. D. Kegiatan yang bertujuan untuk mengokohkan karakter kebangsaan ini diikuti oleh para mahasiswa UIN Malang dengan khidmat.

7007_pancasila.jpg

Meski sedang berpuasa tidak menyurutkan semangat dan antusiasme mahasiswa karena kegiatan ini sangat spesial yang dihadiri oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA. Ph. D., serta Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan, Ir. Prakoso, M. M. 

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Dr. H. Isroqunnajah, M. Ag., yang mewakili Rektor UIN Malang. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan, negara yang luas. "Meski demikian, Indonesia bukanlah negara yang bersifat komersial untuk disintegrasi," tuturnya. Pada faktanya, Indonesia telah berhasil mempertahankan persatuan dan kesatuannya selama lebih dari 70 tahun.  

7008_pancasila.jpg

Dilanjutkan dengan sambutan oleh Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan, Ir. Prakoso, M. M., beliau menegaskan bahwa Pancasila menjadi kesepakatan untuk membentuk negara ini. "Sehingga pertemuan pada sore hari ini akan menambah ketebalan kebangsaan untuk cinta tanah air," tegasnya.

Penguatan pembinaan ideologi Pancasila adalah langkah penting untuk menjaga fondasi bangsa. Hal ini bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen bangsa. Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas sangat penting dan diperlukan untuk mewujudkan generasi muda yang berkarakter Pancasila.

7009_pancasila.jpg

Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA. Ph. D., dalam pidatonya menyampaikan bahwa muslim Indonesia adalah muslim yang paling beruntung yang hidup di negara nasional. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia. Beliau juga menyampaikan bahwa meskipun masyarakat muslim adalah masyarakat mayoritas di Indonesia, namun harus tetap tunduk kepada Pancasila karena 3 hal. "Reformasi yang menang adalah pemimpin, mendapat pengakuan internasional, serta konsesus/ijma merupakan hukum tertinggi," jelasnya. 

Sebagai bangsa Indonesia, kita harus bersatu padu untuk menjaga dan merawat Pancasila agar Indonesia menjadi negara yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

 

Reporter: Nyiur Salsabila

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up